Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu memerlukan air terutama untuk minum,
masak, mandi, mencuci dan sebagainya. Air yang digunakan untuk kebutuhan pokok
haruslah memenuhi persyaratan kuantitas dan kualitas yang telah ditetapkan baik
kualitas secara fisik, kimia, maupun bakteriologis.
Rendahnya kuwalitas air saat ini memaksa kita agar
dapat melakukan pengolahan air sehingga dapat digunakan sesuai standar yang
diperbolehkan. Salah satunya dengan desinfeksi adalah proses pengolahan air
dengan tujuan membunuh kuman atau bakteri pathogen yang ada dalam air. Bahan
bahan desinfektan antara lain chlor, iodiom, ozon atau sinar ultraviolet.
Metode cholrin difuser telah digunakan petugas Puskesmas dalam mencegah maupun
menanggulangi pencemar bakteri dengan indikator E. Coli baik Coli Tinja atau
Coliform. Penyakit yang disebabkan berupa gangguan saluran pencernaan terutama
diare. Metode cholrin difuser mengurangi cemaran akibat bakteri Coli dengan
jumlah cukup tinggi dan terjadi proses pemulihan air dari cemaran bakteri Coli.
Cholrin ini bersifat oksidator sehingga jika dalam
proses desinfeksi masih terdapat koloidal yang belum tersaring maka secara
reaksi reduksi dan oksidasi chlorin akan memberi sebagian oksigennya kepada
koloidal tersebut sehingga dalam bentuk OH akan membasakan air menjadi lebih
besar dan kaitanya dalam proses penetralannya sulit dan juga menimbulkan bau.
Bahan kimia yang paling banyak digunakan untuk mendesinfeksi air adalah chlor
dan senyawa chlor yang disebut chlorinasi. Chlorinasi di Indonesia biasanya
menggunakan kaporit (Ca(OCl)2), karena murah, mudah didapat dan mudah
penanganannya. Untuk memudahkan dalam membubuhkan kaporit ke dalam air maka
dibuatlah suatu alat pembubuh kaporit yang disebut chlorine diffuser.
TUJUAN
- Untuk salah satu alternatif cara mengendalikan atau membebaskan air dari pencemaran bakteri patogen.
- Untuk salah satu alat sederhana yang dapat digunakan untuk pemberian bahan desinfektan dalam air sebagai langkah pencegahan atau pengendalian penyakit diare.
ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Gergaji
|
4. Bor
Listri
|
2. Ampla
3. Kikir |
5.
Pengaris
|
Bahan-bahan :
- Pipa PVC 1,5 “, panjang 40 cm
- Pipa PVC 0,5 “, panjang 45 cm
- Dop PVC 1,5” dan 0,5 “ masing-masing 2 buah
- Pasir kasar yang bersih dan kering 6 gelas
- Tali plastic dan lem pipa
- Kaporit ½ gelas
CARA KERJA PEMBUATAN
- Lubangi pipa PVC yang besar dan yang kecil masing-masing sebanyak 8 buah lubang dengan menggunakan bor listrik. Pemberian lubang ini merata dari atas ke bawah pada seluruh sisi pipa.
- Siapkan tali plastic panjang 30 cm, buatlah lubang pada jarak 5 cm pada kedua sisi pipa yang besar. Selanjutnya masukkan ujung tali plastic untuk dibuat simpul mati dan tutup pula dengan dop.
- Buatlah campuran 3 gelas pasir dan 1 gelas kaporit. Masukkan campuran ini pada pipa yang kecil dan tutup dengan dop pada kedua sisinya.
- Isi pipa besar dengan pasir kasar sebanyak 4 gelas
Masukkan pipa kecil yang berisi campuran pasir dan kaporit ke dalam pipa besar. - Isilah kembali pipa yang besar dengan pasir hingga penuh sambil diketok-ketok agar terjadi pemampatan.
- Tutuplah ujung pipa yang lain dengan dop PVC dan alat siap untuk digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar